Rabu, 23 Maret 2011

Islam


Coba lihat kembali KTP masing-masing. Baca bagian agama, tertulis ‘Islam’. Lalu tanyakan pada diri masing-masing, sebenarnya apa yang dimaksud Islam itu. Mungkin ada yang dengan yakin dapat menjawabnya, ada yang ragu, ada yang nyeleneh saja.
“Islam adalah agamaku. Titik.”
“Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan sempurna.”
“Islam adalah agama dari Allah untuk manusia yang diturunkan melalui Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam.”
“Islam adalah mengakui Allah sebagai Tuhan dan Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam sebagai Rasululllah dan Nabi terakhir.”

^_^ Semuanya benar tuh. Lebih jelas lagi mengenai pengertian Islam. Secara Etimologi, Islam berarti tunduk, patuh, atau berserah diri.

Secara syari’at, Islam memiliki dua pengertian:
1. Bila tanpa diiringi dengan Iman, berarti mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati dan berserah diri kepada Allah SWT atas semua yang telah ditentukan dan ditakdirkan.
2. Bila diiringi dengan Iman, berarti perkataan dan amal-amal lahiriah yang dengannya terjaga diri dan hartanya, baik dia meyakini Islam atau tidak. Sedangkan kata Iman berkaitan dengan amal hati.
Seseorang yang telah meyakini bahwa agama yang dianutnya adalah Islam, dirinya harus benar-benar komitmen terhadap pilihannya itu dengan cara mengikuti segala ajaran di dalamnya. Belum sempurna dikatakan Penganut Agama Islam bila tidak berkemauan keras untuk mempelajari Islam, mengamalkannya, hingga mengajarkan ilmunya pada orang lain. Masa sih mengaku Islam tapi shalat aja masih enggan…. ??

Islam memiliki tingkatan, yaitu:
a. Islam memiliki 5 rukun:
1. Mengucap kalimat dua syahadat;
2. Menegakkan shalat;
3. Membayar zakat;
4. Puasa di Bulan Ramadhan;
5. Menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu menuju ke sana.

b. Iman, mencakup perkataan dan perbuatan, yaitu meyakini dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan anggota badan, dapat bertambah dengan kebaikan dan dapat berkurang dengan sebab perbuatan dosa dan maksiat. Memiliki 6 rukun:
1. Iman kepada Allah SWT;
2. Iman kepada malaikat-malaikat-Nya;
3. Iman kepada kitab-kitab-Nya;
4. Iman kepada rasul-rasul-Nya;
5. Iman kepada Hari Akhir;
6. Iman kepada takdir yang baik dan buruk.

c. Ihsan, memiliki satu rukun, yaitu engkau beribadah kepada Allah SWT seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.
Allah berfirman:
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agama bagimu..” (QS Al-Maaidah: 3)
Berdasarkan ayat di atas, telah dinyatakan bahwa Agama Islam ini telah sempurna. Tak ada kekurangan di dalamnya. Tak perlu dan tak boleh ada penambahan di sana sini. Tindakan-tindakan penambahan dalam Islam (bid’ah) mencerminkan sebuah keyakinan bahwa agama ini belumlah sempurna. Kewajiban para ummat Islam adalah ittiba’ (mengikuti).

Setelah Agama Islam diturunkan secara sempurna, maka sempurnalah nikmat dari Allah SWT. Kewajiban para Ummat Islam adalah bersyukur atas nikmat itu dengan bersungguh-sungguh melakukan ibadah sesuai dengan apa yang telah Rasulullah SAW ajarkan, berdasarkan Al-Quran, dan As-Sunnah (hadist). Beribadah dengan sebaik-baiknya.
Wallahu’alam…

Nah, sudahkah tindakan kita sehari-hari mencerminkan diri kita sebagai seorang Islam, sesuai dengan KTP itu? ^_^
 
Sumber: Prinsip Dasar Islam, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka At-Taqwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar